Analisis Sentiment Masyarakat terhadap Kasus Covid-19 pada Media Sosial Youtube dengan Metode Naive bayes
Analisis Sentiment Masyarakat terhadap Kasus Covid-19 pada Media Sosial Youtube dengan Metode Naive bayes
1. kenapa jurnal ini harus di buat ?
hal ini terjadi karena Perkembangan kasus Covid-19 di indonesia terus mengalami kenaikan. dengan terus adanya
kenaikan kasus ini menyebabkan kepanikan di tengan masyarakat dengan ada dan tidaknya
virus corona ini, di tengah kondisi ini di perlukan pola komunikasi yang efektif dan efisien
dalam memberikan edukasi dan informasi tentang virus corona ini contohnya dengan media
sosial Youtube. Banyak tangapan masyarakat tentang pemberitaan ini yang di ungkapkan di
kolom komentar.oleh karena itu di butuhkan suatu model sentiment analisis untuk
megklasifikasikan komentar masyarakat menjadi Positif, Negatif dan netral. Dalam penelitian
ini menggunkan metode Naive bayes dalam membangun sodel sentiment analisis tanggapan
masyarakat tentang pemberitaan perkembangan kasus Covid-19 di laman Youtube tepatnya di
Chanel KompasTV. Di dapatkan tingkat akurasi 74% dengan jumlah komentar Positif 361 ,
Negatif 800 dan netral 490.
2. bagai mana metodologi penelitianya?
Perkembangan kasus COVID-19 di indonesia dirasakan mengalami
kenaikan yang terus menerus meningkat. berdasarkan laman COVID-19
nasional rata-rata kenaikan kasus aktif dari bulan april sampai Desamber
tahun 2020 sebesar 8.894 kasus. peningkatan ini dipicu oleh berbagai hal
contohnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap adanya penyakit/virus
COVID-19.
Menurut laman DETIKHEALTH indonesia pertanggal 1 desember 2020
berada di peringkat 5 terbesar di asia dengan jumlah total kasus positif
COVID-19 543.975 , meninggal 17.081, sembuh 454.879. diatas Banglades
dengan jumlah kasus positif 467.225, meninggal 6.675, sembuh 383.224. dan
di bawah Iraq dengan jumlah kasus 554.767, meninggal 12.306, sembuh
484.570 [1].
Di tengah kondisi ini di perlukan pola komunikasi yang efektif dan
efisien untuk memberitakan edukasi dan informasi kepada publik tentang
Covid-19. Di era digital ini banyak media sosial seperti Facebook, Twitter,
instagram, whatsapp, dan youtube. Li HO-Y, Bailey A, Huynh D, et al. YouTube
as a Source of Information On Covid-19: A Pandemic of Misinformation
melalui jurnal BMJ Global Health 2020 menyatakan: Video berbahasa Inggris
yang paling banyak dilihat terkait Covid-19 di YouTube, 27,5% atau sekitar
62 juta tayangan di seluruh dunia berisi informasi non faktual. Video-video
tersebut berasal dari berita hiburan, berita internet, dan sumber
konsumen[2]. Dalam penelitian tersebut hanya menggambarkan video
berbahasa inggris saja, bisa di bayangkan berapa banyak jumlah video
dengan berbagai bahasa dari seluruh dunia dan sangat banyak penonton di
setiap harinya. oleh karena itu youtube di rasa menjadi sarana informasi
yang sangat efektif dan efisien untuk komunikasi massa di tengah pandemi
covid-19 ini
Pengumpulan data
Dalam penelitian ini data di peroleh dari kolom komentar pemberitaan
youtube di chanel kompasTV. Pengambilan data menggunakan tools yang di
sediakan aplikasi Google Crome yang bernama Data miner.
2.2. Text Preprocessing
Tahap ini bisa juga di sebut tahap pembangunan data. Di tahap ini data
akan memasuki beberapa proses diantaranya:
a) Tokennize yaitu tahap pemotongan string atau kalimat menjadi satuan
kata.
b) Cleaning proses pembersihan karakter selain huruf, menghapus
username atau mentions (@), hastag (#), dan menghapus ling atau
URL dari setiap komentar.
c) Stemming merupakan proses mengubah kata berimbuhan menjadi
kata dasar .
d) Transform Cases adalah tahap mengubah semua huruf kapital mejadi
huruf kecil.
2.3. Labeling Data
Selanjutnya akan masuk ke tahap labeling yaitu tahap pengelompokan
data menjadi 3 bagian yaitu Positif, Negatif, dan Netral berdasarkan nilai
sekor sentiment. Sekor sentiment dihasilkan berdasarkan kamus sentiment
positif dan negatif yang sudah banyak di gunakan[8].
3. bagaimana jurnal ini mkenyelesaikan masalah yang ada?
Dari seluruh tahap penelitian yang sudah di lakukan dapat di simpulkan bahwa tangapan masyarakat lebih condong ke sisi negatif. dengan jumlah komentar negatif sebanyak 800 komentar dan jumlah komentar positif yang di berikan masyarakat sebanyak 361 komentar. Kesimpulan lain dari.
Komentar
Posting Komentar